Social Icons

Senin, 06 Agustus 2012

Fakta Unik: Bertani dan Berternak

Sebagai bangsa yang (katanya) agraris, Indonesia tentulah diberkahi oleh Sing Duwe Urip tanah yang subur dan kondisi tropis yang sangat mendukung untuk bercocok tanam dan beternak. Tanah yang gemah ripah loh jinawi ini tentu seharusnya bisa menjadi aset bangsa yang berharga dan sudah semestinya dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran bangsa.
Namun yang ada sekarang adalah bangsa kita terus menerus mengimpor beras dari Vietnam yang tidak lebih besar dari Indonesia, terus terusan kena wabah flu burung yang tidak tuntas-tuntas juga, hingga masalah dana Departemen Kelautan dan Perikanan yang seharusnya dimanfaatkan oleh para nelayan yang sedang kesulitan solar. 
Namun ya sudahlah, mungkin lebih baik kita coba simak berbagai fakta dan informasi yang unik ini soal bertani dan beternak berikut ini:


1. Para ilmuwan yang terlibat penelitian tingkah laku hewan, menyatakan bahwa babi, tidak seperti  hewan peliharaan manusia lainnya, memiliki kemampuan berpikir yang unik. Babi dapat memecahkan suatu persoalan dengan cara memikirkannya terus menerus, bukan dengan pikiran sekilas sambil lalu. Dari hasil penelitian itu pula ditemukan bahwa, apa yang bisa dikerjakan oleh anjing, dapat dikerjakan oleh babi, dan biasanya dalam waktu yang lebih singkat. Bahkan insting penciuman babi lebih baik daripada anjing. Namun kelemahan babi adalah si hidup pesek ini memakan benda-benda yang diciumnya. So, tetap saja anjing yang lebih baik.


2. Selama masa apartheid berkuasa di Afrika Selatan, buruh-buruh anggur tidak pernah diupah dengan uang tapi dibayar dengan alkohol. Walhasil kebun anggur jadi tidak terurus dengan baik dan ketika masa panen banyak buruh yang tidak masuk karena dijejali alkohol setiap hari hingga teler dan anggur banyak yang membusuk. Kebijakan ini berakhir setelah apartheid dihapuskan, hasilnya anggur-anggur afrika selatan saat ini mulai diperhitungkan sebagai saingan anggur Eropa. 

3. Kentang pertama kali mencapai daratan Eropa di tahun 1500-an bersamaan dengan kedatangan kapal-kapal Spanyol dari Peru. Namun saat didatangkan, kentang lambat sekali diterima masyarakat Eropa. Kentang dilarang dimakan di Burgundy karena dianggap sebagai biang penyakit lepra. Di tempat lain kentang mendapat nama jelek karena sempat dituduh sebagai penyebab penyakit sipilis. Hingga tahun 1720-an, di Amerika masih terdapat kepercayaan bahwa kentang dapat memperpendek umur yang mengkonsumsinya. Baru setelah kemerdekaan Amerika, kentang lebih bisa diterima, dan saat ini telah menjadi salah satu makanan pokok orang Amerika. Lalu masuk ke Indonesia, maka kentang pun berubah menjadi perkedel kentang yang uenak tenan... 
4. Dalam keadaan normal telur ayam dapat tetap segar selama satu minggu. Namun saat musim kemarau, sulit menyimpan telur agar tetap segar. Para peneliti dari Usavela State University menemukan cara mengatasi masalah tersebut tanpa mempengaruhi rasa dan mutunya. Penelitian mereka menunjukkan bahwa memulas bagian luar telur dengan minyak kelapa menyebabkan telur tetap segar selama 4 minggu. Bahkan tidak busuk selama 8 minggu! Hmm...patut untuk dicoba di rumah, ya...

0 komentar:

Posting Komentar